Diantara keutamaan-keutamaan dari
mengahafal Al-Qur’an itu adalah sebagai berikut:
1. Orang yang hafal Al-Qur’an
itu termasuk ke dalam golongan orang-orang yang berilmu. Sebagaimana firman
Allah SWT. Dalam surat Al-Ankabut ayat 48-49:
وَمَا كُنتَ تَتْلُو مِن قَبْلِهِ
مِن كِتَابٍ وَلَا تَخُطُّهُ بِيَمِينِكَ ۖ إِذًا لَّارْتَابَ
الْمُبْطِلُونَ ﴿٤٨﴾ بَلْ هُوَ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ فِي صُدُورِ الَّذِينَ أُوتُوا
الْعِلْمَ ۚ وَمَا يَجْحَدُ بِآيَاتِنَا إِلَّا الظَّالِمُونَ
(العنكبوت:٤٩)
Artinya:"Dan kamu tidak pernah membaca sebelumnya (Al Qur'an)
sesuatu Kitab pun dan kamu tidak (pernah) menulis suatu kitab dengan tangan
kananmu; andai kata (kamu pernah membaca dan menulis), benar-benar ragulah
orang yang mengingkari (mu). (48) Sebenarnya, Al Qur'an itu adalah ayat-ayat
yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu . Dan tidak ada yang
mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim". ( 49)
2. Hafal
Al-Qur’an menjadi sumber keselamatan dunia dan akhirat. Hadits Nabi
menjelaskan:
عن أبي الدرداء رضي الله عنه أن
رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : (( مَنْ حَفَظَ عَشْرَ آَيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ
سُوْرَةِ الكَهْفِ عُصِمَ مِنْ الدَّجَّالِ )) . في رواية : ((من آخر سورة الكهف)
Artinya:”Dari Abu Darda RA. sesungguhnya Rasulullah SAW.
bersabda:”Barangsiapa yang hafal 10 ayat awal dari surat Al-Kahfi niscaya dia
akan dijaga dari fitnah Dajjal”. Dalam riwayat lain: ( 10 akhir
surat Al-Kahfi).
Ayat diatas, menjelaskan bahwa orang yang hafal 10 awal atau akhir dari surat
Al-Kahfi akan diselamatkan dari fitnah yang terbesar di dunia yaitu fitnah
Dajjal. Maka jelas orang yang menghafal Al-Qur’an akan selalu dijaga dan
diselamatkan oleh Allah dari segala kejelekan-kejelakan manusia, Apalagi kalau
sampai hafal Al-Qur’an 30 juz.
Orang hafal Al-Qur’an akan selamat dari api neraka. Sebagaimana hadits
Nabi:
لَوْ جَعَلَ القُرْآَنَ فِي إِهَابٍ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ مَا احْتَرَقَ) رواه أحمد . ويقول أبو أمامة : ( اِقْرَأُوْا القرآن وَلَا تَغَرَّنَكُمْ هَذِهِ المَصَاحِفُ المُعَلَّقَةُ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُعَذِّبُ قَلْبًا وعى القرآن.
لَوْ جَعَلَ القُرْآَنَ فِي إِهَابٍ ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ مَا احْتَرَقَ) رواه أحمد . ويقول أبو أمامة : ( اِقْرَأُوْا القرآن وَلَا تَغَرَّنَكُمْ هَذِهِ المَصَاحِفُ المُعَلَّقَةُ فَإِنَّ اللهَ لاَ يُعَذِّبُ قَلْبًا وعى القرآن.
Artinya:”Seandainya Al-Qur’an ini dibuat dari kulit kemudian dilemparkan
(kulit tersebut) ke dalam api neraka niscaya tidak akan terbakar”.(H.R.Ahmad)
dan Abu Umamah berkata:”Bacalah Al-Qur’an dan sungguh mushaf-mushaf Al-Qur’an
yang menggantung pada hatimu tidak akan menipumu, karena Allah tidak akan
menyiksa hati yang tersimpan di dalamnya ayat Al-Qur’an”.
3. Orang
yang hafal Al-Qur’an itu berada di barisan paling depan/paling dahulu di dunia
dan akhirat. Sebagaimana hadits Nabi SAW. yang berbunyi:
عن عمر بن الخطاب رضي الله عنه أن
النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( إِنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ
أَقْوَامًا ، وَيَضَعُ بِهِ آَخَرِيْنَ.)
Artinya:”Dari
Umar bin Khattab R A., sesungguhnya Nabi SAW. bersabda:”Sesungguhnya
Allah mengangkat derajat suatu kaum dengan Al-Qur’an ini, dan merendahkan yang
lainnya”.
4. Orang
yang hafal Al-Qur’an itu memperoleh derajat tinggi di syurga. Sesuai hadits
Nabi SAW.:
عن عبدالله بن عمرو بن العاص رضي الله
عنهما ، قال : قال رسول الله : (( يُقَالُ لِصَاحِبِ القُرْآَنِ اِقْرَأ وَاَرَقُّ
وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا ، فَإِنْ مَنْزِلَتَكَ عِنْدَ
آَخِرَ آَيَةٍ تَقْرَؤُهَا ((.
Artinya:”Dari Abdullah bin ‘Amru bin Ash RA.
berkata:”Rasulullah SAW. bersabda:”Dikatakan kepada orang yang hafal Al-Qur’an,
bacalah Al-Qur’an! lembutkanlah!, dan bacalah dengan tartil, sebagaimna kamu
melakukannya ketika di dunia, karena kedudukanmu (di akhirat) di akhir ayat
yang kamu baca”.
Dalam hadits lain dijelaskan:
المَاهِرُ بِالقُرْآَنِ مَعَ
السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ القرآنَ وَيَتَتَعْتَعُ
فِيْهِ ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌ ، لَهُ أَجْرَانِ.
Artinya:”Orang yang pandai
membaca Al-Qur’an bersama para malaikat yang mulia (di syurga) dan orang yang
membaca Al-Qur’an dan terbata-bata ketika membacanya, dan mengalami kesulitan
maka baginya dua pahala”.
5. Al-Qur’an
akan memberikan syafaat di hari kiamat bagi orang yang membaca, menghafal dan
mengamalkannya. Sebagaimana hadits Nabi:
اِقْرَأُوْا القُرْآَنَ فَإِنَّهُ
يَأْتِيْ يَوْمَ القِيَامَةِ شّفِيْعاً لِأَصْحَابِهِ.
Artinya:”Bacalah
Al-Qur’an karena dia akan menjadi syafat (penolong) di hari kiamat bagi orang
yang membacanya”.
6. Orang
yang hafal Al-Qur’an akan diletakkan diatas kepalanya mahkota kehormatan, dan
kedua orang tuanya dipakaikan pakaian yang tidak ada di dunia. Dalam hadits
dijelaskan:
...
وَإِنَّ القُرْآَنَ يَلْقَى صَاحِبَهُ يَوْمَ القيامةِ – حِيْنَ يَنْشَقُّ عَنْهُ
قَبْرَهُ – كَالرَّجُلِ الشَّاحِبِ ، فَيَقُوْلُ لَهُ : هَلْ تَعْرِفُنِي ؟ فيقول
: مَا أَعْرِفُكَ . فيقول له : هَلْ تَعْرِفُنِي ؟ فيقول : مَا أَعْرِفُكَ . فيقول : أَنَا
صَاحِبُكَ القُرْآَنُ ، الَّذِي أَظْمَأْتُكَ فِي الهَوَاجِرِ ، وَأَسْهَرْتُ
لَيْلَكَ . وَإِنَّ كُلَّ تَاجِرٍ مِنْ وَرَاءِ تِجَارَتِهِ ، وَإِنَّكَ اليَوْمَ
مِنْ وَرَاءِ كُلِّ تِجَارّةٍ . فَيُعْطِى المُلْكَ بِيَمِيْنِهِ ، واَلخُلْدَ
بِشِمَالِهِ ، وَيُوْضَعُ عَلَى رَأْسِهِ تَاجُ الوِقَارِ، وَيُكْسَى وَالِدَاهُ
حُلَّتَيْنِ لَا يَقُوْمُ لَهُمَا أَهْلُ الدُّنْيَا ، فيقولان: بمِاَ كَسَيْنَا
هَذِهَ ؟ فيقال : بِأَخْذِ وَلِدِكُمَا القُرْآن . ثم يقال له : اِقْرَأْ ،
وَاصْعَدْ فِي دَرَجَةِ الجَنَّةِ وَغُرَفِهَا ، فَهُوَ فِي صُعُوْد مَا دَامَ
يَقْرَأُ هَذَا كَانَ أَوْ تَرْتِيْلاً((
Artinya: … dan sesungguhnya Al-Qur’an akan menemui
orang yang membacanya pada hari kiamat – ketika itu kuburannya dicium – seperti
orang yang pucat, kemudian Al-Qur’an itu berkata kepadanya: “Apakah kamu
mengenaliku?” Dia menjawab:” Aku tidak mengenalimu”. Kemudian bertanya lagi
kepadanya:” Apakah kamu mengenaliku?”. Dia menejawab lagi:”Aku tidak
mengenalimu”. Lalu Al-Qur’an itu berkata:”Aku temanmu, Al-Qur’an, yang
membuatmu haus pada siang hari, dan membuatmu tidak tidur malam, dan
sesungguhnya setiap pedagang di belakang dagangannya, dan hari ini
kamu berada di belakang setiap dagangan, di berikan kerajaan di
sebelah kanannya, kehidupan kekal di sebelah kirinya, diletakkan diatas
kepalanya mahkota kehormatan, dan dipakaikan kedua orang tuanya pakaian yang
tidak ada di dunia. Kemudian kedua orang tuanya berkata:”Kenapa kami memakai
pakaian ini?” dikatakan kepada keduanya:” Karena anakmu yang selalu mengambil
Al-Qur’an untuk dibaca, dan dikatakan kepadanya:”Bacalah! Dan naiklah sampai
kedudukan yang tinggi di syurga, yaitu berada diatas selama kamu membacanya
dengan tartil”.
7. Orang
yang hafal Al-Qur’an menikah tanpa maskawin (maskawinnya Al-Qur’an).
sebagaimana hadits Nabi yang berbunyi:
عَنْ سَهْلِ بْنِ سِعْدٍ
السَّاعِدِي قَالَ : جَاءَتْ امْرَأَةٌ إِلَى
رَسُوْلِ اللهِ فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلَ اللهِ
جِئْتُ أَهَبُ لَكَ نَفْسِيْ. فَنَظَرَ إِلَيْهَا رَسُوْلُ اللهِ صلىَ الله عليه
وسلَم فَصَعَدَ النَّظْرَ فِيْهَا وَصَوَّبَهُ ثُمَّ طَأْطَأَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم رَأْسَهُ فَلَمَّا رَأَتِ المَرْأَةُ أَنَّهُ لَمْ يَقْضِ فِيْهَا
شَيْئًا جَلَسَتْ . فَقَامَ رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ يَا رسولَ اللهِ إِنْ
لَمْ يَكُنْ لَكَ بِهَا حَاجَةٌ فَزَوِّجْنِيْهَا . قَالَ : فَهَلْ عِنْدَكَ مِنْ
شَيْءٍ ؟ فَقَالَ : لَا وَاللهِ يَا رَسُوْلَ اللهِ .
فَقَالَ اِذْهَبْ إِلَى أَهْلِكَ فَانْظُرْ هَلْ تَجِدُ شَيْئًا ؟ فَذَهَبَ ثُمَّ
رَجَعَ فَقَالَ لاَ وَاللهِ مَا وَجَدْتُ شَيْئًا . فَقَاَل رسولُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم : اُنْظُرْ وَلَوْ خَاتَماً مِنْ
حَدِيْدٍ . فَذَهَبَ ثُمَّ رَجَعَ فَقَالَ : لَا وَاللهِ يا رسول الله وَلَا
خَاتَمًا مِنْ حَدِيْدٍ ، وَلَكِنْ هَذاَ إِزَارِيْ [قَالَ سَهَل : مَالَهُ رِدَاءٌ
] فَلَهَا نِصْفُهُ . فَقَالَ رسولُ الله صلى الله عليه وسلم : وَمَا تَصْنَعُ
بِإِزَارِكَ إِنْ لَبِسْتَهُ لَمْ يَكُنْ عَلَيْهَا مِنْهُ شَيْءٌ ، وَإِنْ
لَبِسَتْهُ لَمْ يَكُنْ عَلَيْكَ مِنْهُ شَيْءٌ فَجَلَسَ الرَّجُلُ حَتَّى إِذَا
طَالَ مَجْلِسَهُ قَامَ ؟ فَرَآهُ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم مُوَلِّيًا
فَأَمَرَ بِهِ فَدُعِيَ فَلَمَّا جَاءَ قَالَ : مَاذَا مَعَكَ مِنَ القُرْآَنِ ؟
قَالَ : مَعِيْ سُوْرَةُ كَذَا وَسُوْرَةُ كَذَا وَعَدَدُهَا . فقال : تَقْرَؤُهُنَّ عَنْ ظَهْرِ قَلْبٍ
. قَالَ : نَعَمْ. قَالَ اِذْهَبْ فَقَدْ مَلَّكْتُكَهَا بِمَا مَعَكَ مِنَ
القُرْآنِ )) وَفِي رِوَايَةٍ ( اِذْهَبْ فَقَدْ
زَوَّجْتُكَهَا فَعَلِّمْهَا مِنَ القُرَآن
Artinya:” Dari Sahal bin Sa’ad As-Saa’idi berkata:”Seorang wanita datang
kepada Rasulullah SAW. lalu dia berkata:”Ya Rasul aku datang menyerahkan diriku
kepadamu, kemudian Rasul memperhatikannya, dan menaikkan pandangannya, lalu
beliau menundukkan kepalanya, ketika wanita itu memperhatikan bahwa beliau
tidak memutuskan apa-apa, dia langsung duduk. Kemudian berdiri seorang laki-laki
dari sahabat beliau seraya berkata: apabila engkau tidak ada keinginan kepada
wanita tersebut maka nikahkanlah aku dengannya! Lalu Rasul bertanya:”Apakah
kamu mempunyai sesuatu (untuk maskawin)?”. Dia menjawab:”Demi Allah aku tidak
punya apa-apa”. Lalu beliau menyuruh untuk pergi ke keluarganya, apakah
keluarganya mempunyai sesuatu? kemudian dia pergi, tidak lam kemudian kembali
dan berkata: saya tidak menemukan apa-apa. Beliau berkata: coba lihat lagi,
walaupun hanya cincin besi? Lalu dia pergi lagi dan segera kembali seraya
berkata: demi Allah ya Rasul tidak aku ketemukan sesuatu apapun. Tetapi aku
hanya punya sarung. Sarung ini dibagi dua dengannya. Lalu beliau berkata:”Apa
yang kamu pakai kalau sarung itu dipakai olehnya kamu tidak mempunyai apa-apa?
Kemudian laki-laki itu duduk lama lalu berdiri lagi. Rasul memanggilnya,
kemudian dia menghampiri beliau, lalu beliau berkata:”Apa yang kamu hafal dari
Al-Qur’an?”. Saya hafal surat…. Sampai ayat…..kemudian beliau berkata:”Bacalah
ayat tersebut dengan dihafal!” Beliau menjawab:”Ya Rasul”. Beliau berkata
lagi:”Pergilah bersama wanita itu, aku telah menikahkannya dengan kamu bersama
maskawin bacaan Al-Qur’an yang kamu hafal”. Dalam riwayat lain:”Pergilah dengan
wanita itu! lalu ajarkanlah dia Al-Qur’an”.
8. Menolong
ilmu dengan menghafalnya. Jadi, orang yang hafal Al-Qur’an itu orang yang
memuliakan ilmu Al-Qur’an, maka Allah Akan meninggikan derajatnya sebagaimana
orang-orang yang berilmu. Sebagaimana firman Allah SWT.:
يرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا
مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ...(المجادلة:١١)
9. Hafal
Al-Qur’an akan menguatkan ingatan. Allah berfirman:
قال تعالى : وَاتَّقُوا
اللَّهَ وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ )البقرة: ٢٨٢)
10. Orang yang hafal
Al-Qur’an dapat dibedakan dari Akhlak dan budi pekertinya.
11. Hafal
Al-Qur’an dapat meluruskan lidah, membuat lidah fasih dalam berbicara.
12. Menghafal
Al-Qur’an itu meneladani Rasulullah SAW.
13. Hafalan Al-Qur’an
akan memberikan kemudahan bagi semua orang.
14. Orang yang hafal
Al-Qur’an akan diberikan kemudahan untuk mencapai kesuksesan oleh Allah SWT.
15. Orang yang hafal
Al-Qur’an itu termasuk Ahlullah (keluarga Allah).
16. Orang yang Hafal
Al-Qur’an itu berhak mendapatkan kemulian dari Allah.
17. Tidak dikatakan iri
kepada orang yang hafal Al-Qur’an, akan tetapi ghibtoh .
18. Orang yang hafal dan
mempelajari Al-Qur’an itu lebih baik dari perhiasan dunia.
19. Orang yang hafal Al-Quran
yaitu orang yang paling banyak membaca Al-Qur’an, maka otomatis banyak pahala
yang ia peroleh.
20. Orang yang hafal
Al-Quran selalu membacanya setiap saat.
21. Orang yang hafal
Al-Quran tidak akan kesulitan untuk berbicara, berceramah dan belajar. Karena
lidahnya sudah terbiasa mengucapkan Al-Qur’an dan selalu ada dalam hatinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar